Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah kebanyakan mereka itu -orang-orang musyrik- beriman kepada Allah kecuali dalam keadaan mereka juga berbuat syirik.”
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menerangkan :
Para ulama semacam Ibnu ‘Abbas dan selainnya menerangkan maknanya, bahwa orang-orang musyrik apabila ditanya tentang siapakah yang menciptakan langit dan bumi, atau siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab ‘Allah’.
Meskipun demikian mereka itu juga menyembah patung, berhala, seperti Latta, ‘Uzza, dan lain sebagainya. Mereka beristighotsah kepadanya dan bernazar untuknya…Maka keimanan mereka ini hanya sekedar tauhid rububiyah. Akan tetapi ia menjadi terhapus dan rusak akibat syirik kepada Allah ta’ala yang mereka kerjakan, sehingga iman mereka itu tidak bermanfaat.
Abu Jahal dan orang-orang sepertinya beriman bahwa Allah adalah pencipta mereka, pemberi rizki kepada mereka, pencipta langit dan bumi. Akan tetapi hal ini tidaklah berguna bagi mereka. Karena mereka mempersekutukan Allah dengan beribadah kepada patung-patung dan berhala-berhala. Demikianlah makna ayat itu sebagaimana diterangkan oleh ahli ilmu.
Sumber : http://www.albetaqa.com/papers/details.php?image_id=3671